Ditulis Oleh admint
Tuesday, 15 November 2011
Masih adakah kejujuran di PSSI..?
Jakarta, 30 Oktober 2011
Tulisan ini bermula ketika kejujuran dikalahkan kekuasaan, ketika kebenaran tertimbun materi dan ketika sepakbola dijadikan politik oleh para petingginya.
PERSIJA JAKARTA siapa yang tak kenal tim kebanggaan ibukota ini? Tim yang telah memiliki sejarah sejak tahun 1928. Tim berjuluk Macan Kemayoran kebanggaan warga Jakarta dan 30 klub anggota Persija sebagai pemilik serta Jakmania sebagai pendukung fanatiknya.
Saat ini, tim itu sedang tertimpa masalah, masalah yang entah kapan terungkap kebenarannya. Hadi Basalamah telah mengusik Macan kami yang telah mengganggu dan kini ia merebut paksa “Macan” itu dari kami.
Dualisme Persija masalah yang datang seiring dengan pergantian kepengurusan PSSI yang baru.
Di musim kompetisi 2011/2012 ini ada dua PT yang mendaftar sebagai administrator Persija. PT Persija Jaya Jakarta yang dipimpin Ferry Paulus dan PT. Persija Jaya yang diakui oleh Hadi Basalamah.
Seperti yang kita ketahui bersama, Ferry Paulus adalah Ketua Umum Persija periode 2011-2015 hasil kongres (RUA) tanggal 30 Juli 2011 yang disaksikan dan disahkan oleh wakil Sekjen PSSI Bapak Tondo Widodo dan Dinas Olah Raga, Pemprov, Pemda dan para sesepuh PERSIJA serta The Jakmania yang turut menyaksikan demokratif dan keabsahan pemilihan tersebut.
Keabsahan Ferry Paulus sebagai Ketua Umum, juga diresmikan oleh Pemda yang dibuktikan dengan surat keputusan Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat . Sekaligus sebagai Direktur Utama PT. Persija Jaya Jakartahasil RUPS tanggal 9 Agustus 2011.
Itu berarti Ferry Paulus-lah yang berhak mengelola Persija, didukung hasil verifikasi AFC dan PSSI sendiri yang memberi nilai kepada PT. Persija Jaya Jakarta (PJJ) FP meraih poin 90,1 poin dan PT. Persija Jaya (PJ) HB 11 poin. Maka PT. Persija Jaya Jakarta-lah seharusnya yang lolos.
Tapi apa nyatanya..?? PSSI yang menentukan hasil verifikasi Persija seakan dibutakan oleh hal-hal yang berbaui kekuasaan, materi dan terkesan dipaksakan.
PSSI telah mengeluarkan keputusan sepihak yang menentukan bahwa PT Persija Jaya pimpinan Hadi Basalamah-lah yang dimenangkan verifikasi, merekalah yang akan memimpin Persija musim ini.
Kemudian PT. Persija Jaya pun DIBUBARKAN oleh pemiliknya (30 club anggota Persija) pada hari Jumat, 21 Oktober 2011 seiring telah diterimanya saham para direksinya (yang diserahkan oleh direktur utama komisaris utama yang didampingi direksi lainnya) karena PT tersebut telah disalah gunakan oleh Bambang Cipto, cs (salah satu pengurusnya saat itu) yang sesungguhnya PT tersebut telah dibekukan oleh ketuam umum terdahulu Toni Tobias dan BLI pada musim kompetisi 2009-2010.
Wahai PSSI..!!!!
Persija yang benar adalah Persija yang telah memiliki sejarah. Persija yang pernah menjadi juara Liga tahun 2001. Persija yang didukung oleh suporter militannya, The Jakmania, Persija yang di dalamnnya ada Bambang Pamungkas sebagai icon, Persija yang sah tanpa ada rekayasa dan kebohongan. Bukan Persija yang pemainnya Jakarta FC salin baju, bekas LPI yang tak memiliki sejarah dengan pemain dadakan yang diambil dari kompetisi seumur jagung yang hanya berjalan setengah musim.
Dimanakan hati nurani para petinggi-petinggi itu...? Apakah sebenarnya mereka sadar yang mereka lakukan telah berdampak sangat besar terhadap pesepakbolaan Indonesia dan merugikan banyak pihak..! Kami disini tidak akan tinggal diam. Tak akan pernah membiarkan macan kami direbut begitu saja oleh Mafia. Pihak yang hanya mementingkan diri sendiri demi kekuasaan, popularitas, bisnis, politik dan dendam, sehingga menghalalkan segala cara meski harus merampok Persija dan dibenci masyarakat Jakarta.
Jika PSSI tidak bisa lagi merubah keputusan itu, jika kalian para petinggi yang terhormat masih tetap yakin dengan keputusan yag menurut kalian itu benar, entah dinilai dari segi apanya..?
Maka kami tidak akan pernah berhenti. Kami akan terus berjuang demi menyelamatkan MACAN kami dari para perampok yang tidak punya malu itu dan menyelamatkan sepakbola Indonesia.
Sudah seburuk inikah sepakbola yang ada di Indonesia? Sudah separah inikah para pengurus sepakbola negeri ini? Sampai kebenaran pun rasanya susah sekali terungkap, hanya karena materi, hanya karena kesuksesan. Apakah tak ada lagi yang bisa menjunjung tinggi kejujuran dan profesionalisme? Sungguh miris sekali bangsa ini memiliki para pemimpin seperti mereka... Sungguh ironis ketika negara yang kita cintai ini telah dihuni Mafia di beberapa aspek kehidupan, ada Mafia KASUS ada mafia PAJAK dan kini lahir MAFIA BOLA (legalitas).
Jika ini yang mereka mau, mari kawan kita rapatkan barisan....
Untuk membantu temukan kebenaran. Jangan kebohongan ini terus berjalan dan tak akan kami biarkan Macan kami hilang. Kami pun tak akan tinggal diam dan pasrah menunggu keputusan. Semua tahu, keadilan harus ditegakkan, kami yakin kebenaran akan terungkap.
Yang benar akan keluar sebagai pemenang, yang salah tunggu kehancuran.
Oleh karenanya Deklarasi 30 Club Pemilik Persija lahir...!
Dengan ini kami 30 Club anggota Persija selaku pemilik Persija (mewakili warga Jakarta)
MENGGUGAT
• Kepada sdr. Bambang Cipto cs. Untuk tidak menggunakan nama Persija termasuk logo dan bintangnya.
Silahkan kalian ikut berkompetisi, kami tidak melarang dan mengganggunya. Tapi jangan pernah memakai nama PERSIJA tanpa seijin kami.
Kami haramkan siapapun yang menggunakan nama, logo dan bintang Persija, kecuali kami yang berhak.
Persija tidak mungkin ada dua, Persija hanya satu.
** ditulis oleh Khuseri Hafasari, mewakili 30 Klub Anggota Persija.
http://www.jakmania.org/ind/index.ph...=1495&Itemid=2
Tuesday, 15 November 2011
Masih adakah kejujuran di PSSI..?
Jakarta, 30 Oktober 2011
Tulisan ini bermula ketika kejujuran dikalahkan kekuasaan, ketika kebenaran tertimbun materi dan ketika sepakbola dijadikan politik oleh para petingginya.
PERSIJA JAKARTA siapa yang tak kenal tim kebanggaan ibukota ini? Tim yang telah memiliki sejarah sejak tahun 1928. Tim berjuluk Macan Kemayoran kebanggaan warga Jakarta dan 30 klub anggota Persija sebagai pemilik serta Jakmania sebagai pendukung fanatiknya.
Saat ini, tim itu sedang tertimpa masalah, masalah yang entah kapan terungkap kebenarannya. Hadi Basalamah telah mengusik Macan kami yang telah mengganggu dan kini ia merebut paksa “Macan” itu dari kami.
Dualisme Persija masalah yang datang seiring dengan pergantian kepengurusan PSSI yang baru.
Di musim kompetisi 2011/2012 ini ada dua PT yang mendaftar sebagai administrator Persija. PT Persija Jaya Jakarta yang dipimpin Ferry Paulus dan PT. Persija Jaya yang diakui oleh Hadi Basalamah.
Seperti yang kita ketahui bersama, Ferry Paulus adalah Ketua Umum Persija periode 2011-2015 hasil kongres (RUA) tanggal 30 Juli 2011 yang disaksikan dan disahkan oleh wakil Sekjen PSSI Bapak Tondo Widodo dan Dinas Olah Raga, Pemprov, Pemda dan para sesepuh PERSIJA serta The Jakmania yang turut menyaksikan demokratif dan keabsahan pemilihan tersebut.
Keabsahan Ferry Paulus sebagai Ketua Umum, juga diresmikan oleh Pemda yang dibuktikan dengan surat keputusan Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat . Sekaligus sebagai Direktur Utama PT. Persija Jaya Jakartahasil RUPS tanggal 9 Agustus 2011.
Itu berarti Ferry Paulus-lah yang berhak mengelola Persija, didukung hasil verifikasi AFC dan PSSI sendiri yang memberi nilai kepada PT. Persija Jaya Jakarta (PJJ) FP meraih poin 90,1 poin dan PT. Persija Jaya (PJ) HB 11 poin. Maka PT. Persija Jaya Jakarta-lah seharusnya yang lolos.
Tapi apa nyatanya..?? PSSI yang menentukan hasil verifikasi Persija seakan dibutakan oleh hal-hal yang berbaui kekuasaan, materi dan terkesan dipaksakan.
PSSI telah mengeluarkan keputusan sepihak yang menentukan bahwa PT Persija Jaya pimpinan Hadi Basalamah-lah yang dimenangkan verifikasi, merekalah yang akan memimpin Persija musim ini.
Kemudian PT. Persija Jaya pun DIBUBARKAN oleh pemiliknya (30 club anggota Persija) pada hari Jumat, 21 Oktober 2011 seiring telah diterimanya saham para direksinya (yang diserahkan oleh direktur utama komisaris utama yang didampingi direksi lainnya) karena PT tersebut telah disalah gunakan oleh Bambang Cipto, cs (salah satu pengurusnya saat itu) yang sesungguhnya PT tersebut telah dibekukan oleh ketuam umum terdahulu Toni Tobias dan BLI pada musim kompetisi 2009-2010.
Wahai PSSI..!!!!
Persija yang benar adalah Persija yang telah memiliki sejarah. Persija yang pernah menjadi juara Liga tahun 2001. Persija yang didukung oleh suporter militannya, The Jakmania, Persija yang di dalamnnya ada Bambang Pamungkas sebagai icon, Persija yang sah tanpa ada rekayasa dan kebohongan. Bukan Persija yang pemainnya Jakarta FC salin baju, bekas LPI yang tak memiliki sejarah dengan pemain dadakan yang diambil dari kompetisi seumur jagung yang hanya berjalan setengah musim.
Dimanakan hati nurani para petinggi-petinggi itu...? Apakah sebenarnya mereka sadar yang mereka lakukan telah berdampak sangat besar terhadap pesepakbolaan Indonesia dan merugikan banyak pihak..! Kami disini tidak akan tinggal diam. Tak akan pernah membiarkan macan kami direbut begitu saja oleh Mafia. Pihak yang hanya mementingkan diri sendiri demi kekuasaan, popularitas, bisnis, politik dan dendam, sehingga menghalalkan segala cara meski harus merampok Persija dan dibenci masyarakat Jakarta.
Jika PSSI tidak bisa lagi merubah keputusan itu, jika kalian para petinggi yang terhormat masih tetap yakin dengan keputusan yag menurut kalian itu benar, entah dinilai dari segi apanya..?
Maka kami tidak akan pernah berhenti. Kami akan terus berjuang demi menyelamatkan MACAN kami dari para perampok yang tidak punya malu itu dan menyelamatkan sepakbola Indonesia.
Sudah seburuk inikah sepakbola yang ada di Indonesia? Sudah separah inikah para pengurus sepakbola negeri ini? Sampai kebenaran pun rasanya susah sekali terungkap, hanya karena materi, hanya karena kesuksesan. Apakah tak ada lagi yang bisa menjunjung tinggi kejujuran dan profesionalisme? Sungguh miris sekali bangsa ini memiliki para pemimpin seperti mereka... Sungguh ironis ketika negara yang kita cintai ini telah dihuni Mafia di beberapa aspek kehidupan, ada Mafia KASUS ada mafia PAJAK dan kini lahir MAFIA BOLA (legalitas).
Jika ini yang mereka mau, mari kawan kita rapatkan barisan....
Untuk membantu temukan kebenaran. Jangan kebohongan ini terus berjalan dan tak akan kami biarkan Macan kami hilang. Kami pun tak akan tinggal diam dan pasrah menunggu keputusan. Semua tahu, keadilan harus ditegakkan, kami yakin kebenaran akan terungkap.
Yang benar akan keluar sebagai pemenang, yang salah tunggu kehancuran.
Oleh karenanya Deklarasi 30 Club Pemilik Persija lahir...!
Dengan ini kami 30 Club anggota Persija selaku pemilik Persija (mewakili warga Jakarta)
MENGGUGAT
• Kepada sdr. Bambang Cipto cs. Untuk tidak menggunakan nama Persija termasuk logo dan bintangnya.
Silahkan kalian ikut berkompetisi, kami tidak melarang dan mengganggunya. Tapi jangan pernah memakai nama PERSIJA tanpa seijin kami.
Kami haramkan siapapun yang menggunakan nama, logo dan bintang Persija, kecuali kami yang berhak.
Persija tidak mungkin ada dua, Persija hanya satu.
** ditulis oleh Khuseri Hafasari, mewakili 30 Klub Anggota Persija.
http://www.jakmania.org/ind/index.ph...=1495&Itemid=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar