Apa itu kecerdasan emosi? Menurut Wikipedia, Kecerdasan Emosi atau Emotional Intelligence (EI) menggambarkan kemampuan, kapasitas, keterampilan atau, dalam kasus EI sifat model, kemampuan diri, untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola emosi diri sendiri, orang lain, dan kelompok.
Mengapa begitu penting? Emosi berkaitan dengan keputusan dan tindakan. Jika emosi tidak dikelola dengan baik, masihkah berharap bahwa keputusan dan tindakan kita juga baik?
Dari berbagai literatur, saya menemukan ada 5 dasar kecerdasan emosional. Kelima dasar itu adalah
- Mengetahui perasaan Anda dan menggunakannya untuk membuat keputusan dalam hidup Anda.
- Mampu mengatur kehidupan emosional Anda tanpa dibajak oleh emosi-emosi negatif seperti depresi, marah, kebingungan, dan sebagainya.
- Bertahan dalam menghadapi kemunduran dan menyalurkan dorongan Anda untuk mengejar tujuan-tujuan Anda.
- Empati – membaca emosi orang lain tanpa mereka memberi tahu Anda apa yang mereka rasakan.
- Penanganan perasaan. Termasuk kemampuan membaca dan mengartikulasikan emosi yang tersirat
Lalu siapa teladan kita dalam hal kecerdasan emosi? Tentu saja, tiada lain dan tiada bukan, teladan kita adalah Rasulullah saw. Banyak literatur yang membahasnya, tetapi Al Quran dan Hadits-lah sumber rujukan utama kita.
Jika kita meneladani bagaimana cara Rasulullah saw berinteraksi dengan orang-orang sekitar beliau, dengan keluarga, bahkan dengan orang-orang yang menentang beliau, kita bisa petik bagaimana kecerdasan emosi beliau yang mengagumkan. Itulah praktek utama kecerdasan emosi.
Kita juga mempunyai jurnal mengenai Kecerdasan Emosional, silahkan dihubungi dan dibaca. Berikut linknya:
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1140/1/10506146.pdf
Semoga bermanfaat!