Senin, 06 Desember 2010

Tentang Seseorang


Anda
Cipt: Melly Goeslow
Teruntukmu hatiku
Inginku bersuara
Merangkai semua tanya
Imaji yang terlintas
Berjalan pada satu
Tanya slalu menggangguku
Seseorang itukah dirimu kasih

Kepada yang tercinta
Inginnya ku mengeluh
Semua resah di diri
Sencari jawab pasti

Akankah seseorang yang kuimpikan kan hadir
Raut halus menyelimuti jantungku

Cinta hanyalah cinta
Hidup dan mati untukmu
Mungkinkah semua tanya
Kau yang jawab

Dan tentang seseorang
Itu pula dirimu
Ku bersumpah akan mencinta

Makhluk Luar Angkasa


Assalammualaikum Wr. Wb.
Berbicara mengenai makhluk luar angkasa akan membawa kita pada kontroversi berkepanjangan yg sampai hari ditulisnya buku ini pun perdebatan dikalangan ilmuwan dan juga agamawan terus berlanjut. Tidak ada kata sepakat mengenainya. Ada yg mengkaitkan mereka dgn makhluk jenis Jin ada juga yg berpendapat bahwa mereka benar-benar ada dan berupa makhluk tersendiri terpisah dari jenis manusia dan jin ada juga yg mengingkari keberadaannya dan menganggapnya sekedar berita bohong isapan jempol dan imajinasi belaka.
Padahal seperti yg telah diungkapkan oleh Syaikh Muhammad al-Ghazali dalam bukunya(1) bahwa bumi yg kita diami ini tidaklah lbh dari sebutir debu dialam semesta yg amat besar dan megah dan penuh dgn kehidupan dan makhluk hidup. Kita akan menjadi orang dungu apabila mengira hanya kita sajalah makhluk hidup dalam wujud semesta yg maha luas ini. Allah telah menciptakan begitu banyak galaksi mungkinkah hanya satu planet saja yg berisi kehidupan ?
Alam ini bagi al-Ghazali sudah penuh sesak dgn makhluk hidup yg diciptakan oleh Allah yg merujuk pada wujud-Nya dan bersaksi tentang kebesaran-Nya. Senada dgn pernyataan ini penulis Indonesia kontroversial ditahun 80-an asal Sumatera Barat bernama Nazwar Syamsu(2) berpendapat bahwa banyaknya laporan masyarakat bumi terhadap penampakan UFO atau piring terbang harus menjadi alasan positip yg mengkuatkan adanya kehidupan manusia bermasyarakat diplanet lain seperti halnya yg ada diplanet kita ini.
Namun berbeda dgn keduanya Muhammad Isa Dawud dgn semua uraiannya yg panjang lebar didalam bukunya menyatakan bahwa semua misteri seputar keberadaan piring terbang ataupun makhluk luar angkasa tidak lain hanyalah perbuatan dan tipu daya Iblis bersama Dajjal yg memiliki markas besar disegitiga Bermuda(3).
Terlepas dari perbedaan pendapat yg ada diatas tadi maka bagaimanapun logika mereka tidak ada yg menyimpang dari apa yg disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya didalam kitab suci al-Qur’an maupun al-Hadis. Mereka ini pada hakekatnya berbeda dalam cara penafsiran ayat dan hadis sesuai dgn cara maupun sudut pandang masing-masing. Tetapi satu hal yg pasti bahwa semua dalil yg mereka pergunakan sangat patut utk dijadikan perhatian bagi kita semua terutama utk yg tertarik dalam kajian ini.
Cerita mengenai keberadaan dari piring terbang dan manusia-manusia dari luar angkasa sendiri sebenarnya sudah dikenal jauh sebelum teknologi modern manusia dicapai misalnya dongeng-dongeng mengenai kerajaan Atlantis atau juga kisah mengenai kepahlawanan Hercules yg akhirnya kembali kelangit bersama ayahnya Zeus setelah menyelesaikan tugas dibumi tidak bisa dianggap hanya sekedar cerita pengantar tidur bangsa Yunani kuno bahkan cerita keperkasaan Gatot Kaca dalam wayang purwa yg memiliki baju terbang bernama “Kotang Antakusuma” dan helm “Basunanda” lengkap dgn sepatu pelindung “pada kacarma” juga menjadi suatu teori tersendiri oleh sejumlah peneliti masalah piring terbang.
Lalu bagaimana sebenarnya pendapat al-Qur’an sendiri mengenai hal-hal yg masih merupakan misteri besar ini ?
Kitab suci al-Qur’an memang tidak bercerita secara jelas kepada kita mengenai keberadaan makhluk hidup diluar manusia berikut planet dimana mereka tinggal. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa secara simbolik al-Qur’an juga menolak keabsahan teori-teori tersebut sebab sebaliknya justru al-Qur’an menggambarkan kekuasaan Tuhan disemua alam semesta yg melingkupi seluruh makhluk hidup yg ada dan tersebar disemua penjuru galaksi.
Dan diantara ayat-ayat-Nya adl menciptakan langit dan bumi ; dan Dabbah yg Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. - Qs. 42 Asy-Syura :29
Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa’; diantara mereka ada yg berjalan diatas perutnya dan ada juga yg berjalan dgn dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan apa yg Dia kehendaki krn sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu. - Qs. 24 An-Nur :45
Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Qur’an bahwa Allah telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yg telah diciptakan-Nya. Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur ayat 45 yaitu makhluk hidup yg memiliki cara berjalan berbeda-beda ada yg merayap seperti hewan melata ada yg berjalan dgn dua kaki sebagaimana halnya dgn manusia dan ada pula yg berjalan dgn empat kaki seperti kuda anjing kucing dan seterusnya sehingga merujuk istilah Dabbah yg ada dilangit dgn makhluk berjenis Jin atau Malaikat saja dan mengabaikan kemungkinan adanya makhluk jenis lain berarti bertentangan dgn maksud kitab suci sendiri.
Dan hanya kepada Allah saja bersujud semua yg ada dilangit dan dibumi mulai dari Dabbah hingga para malaikat; sementara para malaikat itu tidak pernah berbuat angkuh – Qs. 16 an-Nahl : 49
Karena itu tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada mereka yg menolak keberadaan makhluk hidup diluar jenis manusia dan jin sekaligus menyatakan bahwa hanya diplanet bumi ini sajalah makhluk hidup ciptaan Allah menurut pendapat penulis pribadi maka dijaman yg serba modern dan canggih ini apalagi didukung oleh ayat-ayat al-Qur’an sendiri tidaklah bisa dibenarkan. Adalah mustahil kebohongan dilakukan oleh hampir separuh penghuni bumi ini dalam waktu yg berbeda dan bahkan dipisahkan oleh kurun masa berabad-abad dari sekarang.
Su’ud Muliadi(1) misalnya menyatakan dalam bukunya bahwa laporan paling tua mengenai pesawat dari luar angkasa yg mendarat dibumi ini berasal dari abad ke-15 sebelum Masehi yaitu pada sebuah tulisan Mesir kuno yg merupakan bagian dari buku harian Raja Thutmosis III yg merupakan raja Mesir terbesar dimasa lalu dgn daerah kekuasaannya sampai kesungai Euphrat dan Sudan.
Laporan itu terjadi pada salah satu ekspedisi penaklukkan yg dipimpinnya langsung dimana dalam perjalanannya Thutmosis III melihat adanya sebuah lingkaran api muncul diangkasa dgn panjang sekitar 1 rod atau ± 5 meter tanpa mengeluarkan suara dan perlahan bertambah tinggi naik keangkasa menuju keselatan dan menghilang dikegelapan malam.
Seterusnya beberapa penemuan Arkeologi kerajaan Romawi kuno juga menunjukkan bahwa penampakan dari piring terbang juga pernah terjadi dimasa lalu. Salah satu penemuan itu berupa mata uang logam Romawi kuno yg berukiran gambar bintang dan sebuah bola dgn antena mirip satelit yg ada dijaman kita modern ini. Pendapat awal yg memperkirakan bahwa bola berantena ini merupakan ukiran matahari akhirnya kandas setelah penyelidikan lbh lanjut mengungkapkan adanya kenyataan empat sinar cahaya dari bola itu dipancarkan dgn cara yg berlainan terhadap cahaya dari matahari. Apalagi pada mata uang logam tersebut terdapat kata-kata Providentia Deorum yg memuliakan para dewa dan terdapat seorang wanita dalam wujud Providentia muncul dari cahaya yg bersinar tersebut(2).
Selanjutnya berturut-turut Yves Naud dalam bukunya berjudul Peninggalan Masa Lampau yg misterius dan UFO dan Erich Von Daniken dgn bukunya Adakah makhluk lain dari angkasa luar(3) memberikan kehadapan kita banyak sekali data-data yg memastikan mengenai apa yg telah disampaikan oleh ayat-ayat al-Qur’an tadi. Bahkan menurut Yves Naud berdasarkan penelitiannya yg panjang teknologi yg pernah dicapai oleh nenek moyang manusia jaman dahulu kala jauh melebihi apa yg sudah dicapai oleh manusia modern sekarang ini.
Hal ini dibuktikannya dgn keberadaan Peta Piri Reis yg merupakan suatu peta dgn rancangan ilmu geografis sangat akurat Konon pada awal abad ke delapan belas di istana Topkapi Turki ditemukan peta-peta kuno. Peta itu adl milik seorang perwira tinggi Angkatan Laut Turki Laksamana Piri Reis. Dua buah atlas yg disimpan di perpustakaan negara di Berlin yg memuat gambar yg tepat dari laut Tengah dan daerah sekitar laut Mati juga berasal dari Laksamana Piri Reis ini. Semua peta ini telah diserahkan kepada Arlington H. Mallerey seorang Kartograf Amerika utk diteliti. Mallerey memperkuat fakta yg luar biasa bahwa semua data geografi terdapat pada peta-peta itu tetapi tidak digambar pada tempat yg semestinya. Ia minta bantuan dari Walters seorang kartograf dari Biro Hidrografi Angkatan Laut Amerika Serikat. Mallerey dan Walters bersama-sama menyusun suatu skala dan mentransformasikan peta itu menjadi bola dunia. Mereka membuat penemuan yg menggemparkan.
Petanya memang cermat bukan hanya mengenai Laut Tengah dan Laut Mati saja melainkan pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan bahkan garis-garis tinggi Permukaan Samudra Antartika pun dilukiskan dgn persis sekali pada peta Piri Reis itu. Peta itu bukan hanya memproduksikan garis besarnya benua-benua melainkan juga topografi dari daerah-daerah pedalaman. Pegunungan puncak gunung pulau sungai dan dataran tinggi; semuanya digambarkan de ngan ketepatan yg luar biasa.
Dalam tahun 1957 peta-peta itu diserahkan kepada Jesnit Lineham yg menjabat direktur dari Weston Observatory merangkap juru potret pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Setelah memeriksanya dgn cermat Lineham pun hanya dapat memperkuat ketepatannya yg fantastis itu bahkan sampai mengenai daerah daerah yg di masa sekarang jarang sekali dipelajari. Yang paling menonjol ialah bahwa pegunungan di Antartika yg baru ditemukan pada tahun 1952 dalam peta Reis telah terdapat. Pegunungan itu telah tertutup oleh es beratus-ratus tahun lamanya. Peta kita sekarang dibuat berdasarkan hasil pemetaan dgn menggunakan alat-alat gema suara. Penyelidikan terakhir yg dilakukan oleh Profesor Charles. H. Hapgood dan ahli matematika Richard W. Strachan telah memberikan informasi yg lbh mengherankan lagi. Setelah diadakan perbandingan dgn hasil pemotretan bulatan dunia kita yg di lakukan secara modern dari satelit perbandingan itu menunjukkan bahwa peta aslinya dari Piri Reis itu pasti telah dibuat berdasarkan hasil pemotretan dari udara dgn ketinggian yg jauh sekali.
Sebuah kapal ruang angkasa terbang diam di atas Kairo dan membidikkan kameranya lurus ke bawah setelah filmnya dicuci maka akan terdapat gambaran ini; segala sesuatu yg ada dalam radius kira-kira 5.000 mil dari Kairo akan direproduksikan secara tepat krn semuanya ada di bawah lensa. Tetapi negara-negara dan benua-benua di luar radius itu akan berubah reproduksinya dari keadaan sebenarnya. Semakin jauh pandangan kita dari titik pusat gambar semakin banyak penyimpangan atau perubahan gambarnya. Mengapa ini semua? krn bumi ini berbentuk bulatan benua-benua yg jauh dari titik pusat seolah tenggelam ke bawah. Negara Amerika Selatan misalnya tampaknya berubah dgn janggal sekali pada ukuran memanjangnya persis seperti perubahan pada peta Piri Reis ! Dan juga persis seperti hasil-hasil pemotretan yg dilakukan satelit buatan dari Amerika.
Bagaimana kita bisa menjelaskan hal demikian itu bagaimana mungkin nenek moyang kita mampu membuat peta seakurat ini dgn pengetahuan mereka yg konon menurut buku-buku sejarah masih dalam taraf hidup didalam gua dan mengembara ? Tidakkah teori yg menyatakan bahwa nenek moyang manusia sebenarnya pernah mencapai kemajuan dibidang ilmu dan teknologi canggih sebelum akhirnya melalui sebuah banjir besar telah melemparkan manusia kembali kejaman batu bisa diterima ? Bisakah ajaran Islam yg diklaim sebagai ajaran Tuhan semesta alam menjawab semuanya ?
Dan orang-orang yg hidup sebelum mereka sekarang ini telah pernah mendustakan Kami padahal mereka yg ada sekarang ini belum sampai pada sepersepuluh yg pernah Kami berikan kepada mereka dahulu kala. - Qs. 34 Saba’ : 45
Beberapa penafsir kitab suci ada yg merujuk maksud dari orang-orang yg hidup sebelumnya pada ayat tersebut sebagai orang-orang kafir Mekkah yg sudah meninggal sebelum kenabian Muhammad akan tetapi adl sah-sah saja bila kita menafsirkannya dgn makna yg lbh luas dari itu dan menghubungkan ayat ini dgn teori yg sudah kita bahas sebelumnya. Apalagi dalam catatan kakinya yg menjelaskan ayat ini Departemen Agama Republik Indonesia menulis maksud dari sepersepuluh yg kami berikan kepada orang-orang sebelumnya itu adl pemberian Allah seputar kepandaian ilmu pengetahuan umur panjang kekuatan jasmani kekayaan harta benda dan sebagainya.(4)
Seperti yg sering saya singgung bahwa al-Qur’an harus dipahami secara universal dan aktual sehingga kemonotonan penafsiran yg ada pada tafsir Qur’an tradisional tidak membuat kitab suci ini sebagai sesuatu yg hanya menjadi pajangan dimasjid ataupun bacaan saat menjelang sholat Jum’at. Kita harus melanjutkan misi aktualisasi kitab suci yg sudah dirintis oleh Syaikh Muhammad Abduh dan muridnya Rasyid Ridha diawal abad 20. Bangsa Indonesia sendiri memiliki banyak cendikiawan muslim modern yg telah mencoba memberikan tafsiran baru ayat-ayat al-Qur’an. Sebut saja misalnya nama-nama seperti Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja melalui bukunya versi baru Ihya Ulumiddin(5) atau Nurcholish Madjid dalam Khazanah Intelektual Islam(6) serta nama Nazwar Syamsu yg terkenal dgn bukunya Tauhid dan Logika(7).
Dengan begitu maka kita bisa mendapatkan kitab suci al-Qur’an benar-benar sebagai kitab petunjuk yg bermanfaat bagi manusia didalam mempelajari ilmu dunia maupun ilmu akhirat.
Keberadaan planet-planet yg berfungsi sebagai tempat hidup dan berkehidupan makhluk berjiwa seperti bumi misalnya secara eksplisit bisa juga kita peroleh didalam ayat al-Qur’an :
Allah menciptakan tujuh langit dan seperti itu juga bumi; berlaku hukum-hukum Allah didalamnya agar kamu ketahui bahwa Allah sangat berkuasa terhadap segala sesuatu; dan Allah sungguh meliputi segalanya dgn pengetahuan-Nya. - Qs. 65 ath-Thalaq : 12
Jika kata langit dan bumi disebut dgn bilangan tujuh yg berarti banyak maka tentu yg dimaksud dalam ayat ini adl kemajemukan gugusan galaksi yg terdiri dari jutaan bintang dan planet-planet yg ada sebagaimana yg kita ketahui dari ilmu astronomi modern. Oleh karenanya secara tidak langsung al-Qur’an menyatakan kepada kita bahwa Bumi yg kita diami ini bukanlah satu-satunya bumi yg ada dijagad raya.
makhluk-makhluk yg ada dilangit dan dibumi memerlukan Dia tiap waktu Dia dalam kesibukan. - Qs. 55 Ar-Rahman :29
Setelah berkali-kali mengadakan pengamatan secara teliti menggunakan teleskop-teleskop Observatorium W.M. Keck Hawaii Observatorium Lick di California dan Observatorium McDonald di Texas sejak bulan Juli 2003 yg lalu maka hari selasa tanggal 31 Agustus 2004 sejumlah astronom mengumumkan penemuan jenis planet baru yg memiliki lbh banyak kesamaan dgn Bumi dibanding dgn planet-planet gas raksasa yg pernah ditemukan sebelumnya(8)
Planet-planet mirip bumi tersebut yg pertama berada di gugusan Leo memiliki massa 21 kali ukuran bumi dan waktu rotasi 264 hari dgn perkiraan jarak lbh kurang 33 tahun cahaya dari Bumi kita sedangkan planet berikutnya berada digugusan Cancer memiliki massa 18 kali dari bumi dan waktu orbit 281 hari dgn jarak dari bumi ini sekitar 41 tahun cahaya. Atas penemuan kedua planet ini baik Barbara McArthur peneliti dari Universitas Texas di Austin maupun Anne Kinney direktur Direktorat Misi Ilmiah Divisi Jagad Raya NASA sama-sama mengungkapkan rasa optimisnya bahwa teka-teki keberadaan makhluk hidup lain diluar bumi akan segera terjawab.
Planet lainnya yg baru ditemukan dan diduga memiliki juga persamaan dgn bumi adl planet yg mengorbit bintang Gliese 876 berjarak sekitar 15 tahun cahaya dari bumi pada arah rasi bintang Aquarius dgn massa sebesar 59 hingga 75 kali massa bumi(9)
Sementara misi antariksa tanpa awak Voyager 1 yg diluncurkan atas kerjasama NASA dan Caltech pada tanggal 5 September 1977 sudah berada diluar tata surya kita dgn jarak 14 milyar kilometer dari planet bumi dan tengah menyelidiki heliopause dan medium antar bintang ini adl satu-satunya benda buatan manusia modern yg berada jauh diruang angkasa sehingga utk dapat menangkap sinyalnya dipusat kontrol Jet Propulsion Laboratory di dekat Pasadena California dibutuhkan waktu lbh dari 13 jam.(10)
Akhirnya bersikap terlalu skeptis terhadap sejumlah kalangan yg menyibukkan dirinya utk melakukan eksplorasi angkasa raya guna menemukan peradaban lain maupun mentertawakan sejumlah penelitian terhadap ilmu pengetahuan yg pernah dicapai oleh nenek moyang manusia dimasa lalu sungguh bukan perbuatan yg bijaksana dan bertentangan dgn kitab suci.
Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu memperolok-olok suatu kaum yg lain krn boleh jadi mereka itu lbh baik dari mereka yg mengoloknya; dan jangan juga para wanita saling memperolok sesamanya sebab boleh jadi wanita yg diperolokkan itu lbh baik dari wanita yg memperoloknya ; dan jangan kamu mencela dirimu sendiri serta jangan kamu saling memanggil dgn gelar yg jahat. Sejahat-jahat panggilan adl yg jahat setelah ia beriman dan siapa saja yg tidak bertobat maka mereka adl orang yg zhalim. – Qs. 49 al-Hujuraat : 11.
Kita selaku manusia modern ini harus segera berhenti meneruskan perilaku pongah yg disertai stagnasi pendapatnya yg usang keberadaan para aliens alias makhluk berjiwa diplanet bumi yg lain nun jauh dikedalaman langit jangan sampai menimbulkan kekhawatiran berlebihan bahwa pendapat manusia sebagai makhluk termulia akan dilecehkan atau menjadi rusak. Pada hakekatnya manusia ini cuma sekedar makhluk yg hina(11) dgn kediaman berada dipinggiran galaksi tak lbh dari setitik debu berjarak ± 300 juta miliar km dari pusat Bimasakti. Mari kita berhenti berpikir egois dan merasa sebagai makhluk yg paling diperhatikan Tuhan padahal nyaris tiap hari kita melupakan Tuhan dan bergulat dgn dosa zinah korupsi dusta dan seribu satu macam kufur ni’mat lainnya manusia terlampau membumi sehingga tidak kuasa melepas ke-‘akuannya’.
Daftar Pustaka
·         Su’ud Muliadi Sm Hk Mahluk Angkasa Luar dan al-Qur’an Penerbit PT. Garoeda Boeana Indah Pasuruan 1993 hal. 17.
·         Idem hal. 21.
·         Kedua buku ini bisa didownload langsung melalui Internet dari website Beta-UFO dgn alamat http://www.betaufo.com/ dalam format file PDF.
·         Al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama Republik Indonesia Jakarta Penerbit Gema Risalah Press Bandung Edisi refisi tahun 1989 Catatan Kaki no 1244 hal. 691.
·         Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja Karsa Menegakkan jiwa agama dalam dunia ilmiah versi baru Ihya Ulumiddin Penerbit Iqra Bandung 1982.
·         Nurcholish Madjid Khazanah Intelektual Islam Penerbit Bulan Bintang Jakarta 1984.
·         Nazwar Syamsu Tauhid dan Logika al-Qur’an dasar tanya jawab Ilmiah Penerbit Ghalia Indonesia Jakarta 1980.
·         Kompas Cyber Media http://www.kompas.com/teknologi/news/0409/01/173543.htm rubrik Sains Teknologi.
·         Harian umum Berita Pagi Planet Baru itu Kecil dan Berbatu No. 37 Tahun 1 Rabu 15 Juni 2005 hal 1.
·         Wikipedia Indonesia ensiklopedi bebas berbahasa Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Voyager_1.
·         Silahkan buka al-Qur’an surah 32 as-Sajdah ayat 8.
Wassalammualaikum Wr. Wb.

“Kumpulan Puisi Dalam Film Ada Apa Dengan Cinta”


1.      Oleh: Rako Prijanto

Ketika tunas ini tumbuh
Serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi
Bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat
Lidah kita menyatu
Maka apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ahh.. diluar itu pasir diluar itu debu
Hanya angin meniup saja
Lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari
Menari cuma kita yg tau
Jiwa ini tandu maka duduk saja
Maka akan kita bawa
Semua
Karena..
Kita..
Adalah..
SATU


2.      Oleh: Rako Prijanto

Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
Kulari ke pantai kemudian teriakku
Sepi… sepi dan sendiri aku benci
Ingin bingar aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Enyah saja engkau pekat
Seperti berjelaga jika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang ditembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai


3.      Oleh: Rako Prijanto

Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur dihatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Baru sekali ini aku melihat karya surga dalam mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya
Bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja

Mampukah Sepakbola Indonesia Berprestasi?


Semakin terpuruknya prestasi sepakbola Indonesia di tahun 2009 ini, membuat masyarakat pecinta sepakbola nasional menjadi semakin kecewa. Wajar saja mengingat prestasi tim nasional yang diharapkan semakin jauh dari kenyataan. Kekecewaan ini semakin memuncak ketika timnas U-23 Indonesia menjadi juru kunci dalam Sea Games 2009 beberapa waktu yang lalu.
Sungguh sebuah kado penutup tahun yang sangat menyesakkan bagi persepakbolaan nasional. Bermain imbang melawan Singapura di awal kompetisi, memberikan sedikit harapan akan datangnya sebuah prestasi. Namun begitu kalah dari tim yang selama ini menghuni lapisan kedua di ASEAN, Laos, ditambah kekalahan dari Myanmar pada pertandingan terakhir membuat kekecewaan itu berlanjut. Kekecewaan dan mungkin pemicu kemarahan, inilah yang didapat para pecinta sepakbola nasional, bukan prestasi.
Wajar apabila masyarakat pecinta sepakbola nasional menjadi geram dan menuntut berbagai macam perubahan, ini lebih baik seandainya sikap yang datang adalah apatisme dan kecuekan dengan prestasi sepakbola nasional. Bibit-bibit apatisme ini sebenarnya sudah mulai muncul, kalau prestasi timnas terus jeblok, bibit kecuekan ini akan semakin tumbuh. Harus ada suatu gebrakan yang mencegah sikap apatisme ini atau sepakbola Indonesia akan semakin karam.
Sepakbola Itu Milik Rakyat
Jumlah manusia yang menggemari sepakbola di Indonesia sebenarnya cukup banyak. Meskipun dari sisi prestasi sepakbola kalah dari bulu tangkis, tinju bahkan catur, namun orang-orang yang sangat mencintai sepakbola di Indonesia jauh lebih besar daripada cabang olahraga lain.
Sekali lagi bicarabola akan memberikan sedikit ilustrasi. Di Indonesia terdapat 18 klub anggota Liga Super, 33 klub anggota divisi utama, 59 klub anggota divisi satu, dan 81 klub anggota divisi dua. Apabila dihitung secara rata-rata, pendukung sebuah klub sepakbola di Indonesia mencapai 10.000 orang. Maka terdapat sekitar 2 juta suporter klub sepakbola, belum lagi penggemar sepakbola yang tidak menjadi bagian dari suporter klub.
Bahkan jumlah pendukung klub asal Inggris yang batal datang ke Jakarta, Manchester United, di Indonesia di klaim ada sebanyak 28 juta orang. Seandainya itu betul dan prestasi tim nasional benar-benar bagus, mungkin ada 50 juta pendukung tim nasional Indonesia, atau hampir seperempat dari jumlah penduduk Indonesia saat ini.
Jumlah penggemar sepakbola di Indonesia mungkin sama dengan total penduduk di negara tempat Piala Dunia 2010 nanti berlangsung, Afrika Selatan. Bahkan bisa saja melebihi total penduduk di negara kuat sepakbola, Argentina, yang total penduduknya hanya mencapai 40 juta orang. Inilah yang semestinya menjadi gambaran dari penguasa sepakbola Indonesia, PSSI, mengapa rakyat Indonesia begitu merindukan prestasi tim nasionalnya.
Perbaikan Sepakbola Indonesia
Saat ini yang dibutuhkan adalah sebuah revolusi di dalam tubuh PSSI, bukan hanya terhadap Ketua Umumnya, namun lebih kepada program dan manajerial dari PSSI itu sendiri. Figur Ketua Umum memang penting sebagai penanggung jawab pelaksanaan program, namun yang jauh lebih penting adalah bagaimana merencanakan dan mengaplikasikan program itu sendiri.
Rencana tanpa perbuatan hanya akan menjadi seonggok kertas dan ucapan yang tidak berguna. Bukan ingin menggurui atau merasa sok tahu, sedikit ingin berbagi demi kemajuan sepakbola Indonesia boleh saja kan? Sebagai wujud cinta kepada sepakbola Indonesia, bicarabola.com juga ingin sedikit mengingatkan kembali tentang bagaimana mewujudkan sepakbola Indonesia yang lebih baik. Meski sudah sering disinggung dalam berbagai media, inilah beberapa hal yang harus diperbaiki oleh PSSI diantaranya.
1.      Penegakan Aturan dan Disiplin
2.      Perbaikan Manajemen Organisasi
3.      Perubahan Pola Pembinaan
4.      Peningkatan Profesionalisme Klub
5.      Perbaikan Kualitas Mental dan Sikap Pemain
6.      Perbaikan Kualitas Perangkat Pertandingan
A. Penegakan Aturan dan Disiplin
Penegakan Aturan dan Disiplin merupakan titik lemah dalam pelaksanaan sepakbola di Indonesia. Dari contoh kecil saja, kalau kita melihat dalam siaran langsung atau berada di dalam stadion, terlalu banyak orang-orang yang tidak berkepentingan berada di bench/tempat duduk pemain cadangan dan berada di area lapangan. Hal-hal kecil ini seringkali dilanggar dan menimbulkan kesan bahwa aturan dalam sepakbola Indonesia mudah dilanggar.
Selain itu, eskipun sudah ada komisi disiplin dan komisi banding, seringkali hukuman mudah sekali diampuni oleh hak prerogatif Ketua Umum, aturan ini sebaiknya ditinjau ulang karena lebih banyak sisi kontroversialnya daripada usaha untuk membangun sepakbola Indonesia.
Yang paling penting adalah berupa manual atau buku pedoman aturan yang dibuat sebaik mungkin dan sedetail mungkin. Jangan sampai aturan yang ada mudah dicari celahnya sehingga penegakan aturan menjadi mubazir. Aturan yang ambigu dan multi tafsir harus segera diganti.
Ingat kasus pemogokan Persipura. Suatu hal yang tidak pantas dilakukan dan sangat menodai fair play hanya diberi hukuman yang menurut saya sangat ringan, karena aturan atau pasal yang ada hanya mampu memberikan hukuman ringan. Memang hukuman tidak boleh mematikan hak untuk keberlangsungan hidup, namun hukuman dibuat untuk memberikan efek jera serta pembinaan bagi sepakbola itu sendiri.
B. Perbaikan Manajemen Organisasi
Manajemen adalah suatu proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi secara efisien dan efektif. Perilaku, struktur dan proses yang terarah dan teratur dari suatu organisasi terkait dengan visi, misi dan strateginya, merupakan bagian dari suatu bagian proses manajemen organisasi. Sekali lagi bahwa tanggung jawab dalam sebuah organisasi tidak hanya terletak pada satu orang, dalam sebuah organisasi masing-masing individu yang terlibat di dalamnya mempunyai tanggung jawab sesuai dengan job deskripsi/wilayah kerja nya.
Namun pertanggung jawaban teringgi di dalam sebuah organisasi tertinggi adalah Ketua atau Pemimpinnya, karena sesuai jalur struktur laporan dan pertanggung jawaban, yang terakhir kali mendapat laporan adalah sosok pemimpinnya ata ketuanya. Pemimpin lah yang menentukan arah kebijakan untuk dibagikan dan didiskusikan kepada anggota sehingga menjadi sebuah ketetapan.
Yang menarik dari hal ini adalah sebuah pernyataan dari Ketua Umum PSSI yang saya kutip dari situs online PSSI ketika menyikapi kegagalan timnas U-23 Indonesia di Sea Games 2009. Berikut saya kutipannya, “Saya baru tahu kalau pelatih kepala Alberto Bica itu tidak bisa berbahasa Inggris apalagi Indonesia. Bagaimana dia bisa berkomunikasi dengan baik kepada para pemainnya,” kata Nurdin Halid.
Wow…seorang Ketua Umum tidak tahu kebijakan memilih pelatih di dalam tubuh organisasinya sendiri, hal ini sangat disayangkan. Proses pemilihan pelatih boleh saja di berikan kewenangannya kepada pihak lain, namun fungsi kontrol ketua tetap harus ada, sesuatu hal yang dianggap tidak wajar bisa didiskusikan dan dicari pemecahannya. Hal-hal seperti inilah yang sepatutnya diperbaiki oleh PSSI.
C. Perubahan Pola Pembinaan
Pembinaan berjenjang memang sudah mulai digalakkan oleh PSSI, terbukti dengan adanya kompetisi berkala di tingkat dini, dan saat ini juga muncul Liga Pendidikan Indonesia (LPI) sebuah wadah lain dari pencarian bibit unggul sepakbola yang tidak atau belum sempat terpantau di klub.
Liga ini menurut saya sangat baik, karena rata-rata orang tua akan lebih memilih pendidikan sebagai modal utama anaknya daripada harus berlatih di SSB (Sekolah Sepak Bola) yang dianggap sebagai kegiatan sampingan saja atau sekedar menyalurkan hobi. Dengan adanya Liga Pendidikan, calon pemain bola yang belum ada kesempatan berlatih di SSB akan dapat terpantau.
Tetapi beberapa kebijakan PSSI mesti segera di evaluasi. Pengiriman pemain ke luar negeri yang sering dilakukan mulai dari Garuda, Primavera hingga sekarang SAD Indonesia belum mampu memberikan hasil positif bagi perkembangan sepakbola Indonesia.
Alangkah lebih baik apabila uang/dana untuk mengirimkan pemain ke luar negeri diberikan kepada klub sebagai modal awal membangun sebuah SSB yang berkualitas dengan memproduksi pelatih tim yunior yang berkualitas pula atau digunakan untuk memperbaiki kompetisi tingkat yunior.
D. Peningkatan Profesionalisme Klub
Analogi bagi klub-klub sepakbola di Indonesia saat ini seperti seorang anak yang sedang belajar berenang, namun dengan sangat percaya diri, anak ini menceburkan diri ke sebuah kolam yang sangat dalam supaya terlihat sudah pandai berenang, karena anak ini tahu bahwa pasti ada yang akan menolongnya ketika akan tenggelam.
Nekat, inilah yang terjadi pada klub-klub di Indonesia. Hal ini salah satunya dipicu oleh masih diperbolehkannya klub sepakbola menggunakan dana APBD. Dana rakyat ini digelontorkan sebagai sebuah hibah, yang intinya klub diperbolehkan menghabiskan dana ini tanpa harus berpikir, bagaimana mengembalikan dana ini.
Nilai kontrak pemain yang melambung tinggi merupakan salah satu imbas dari penggunaan dana rakyat ini. Toh, klub hanya perlu mencantumkan jumlah nilai kontrak ini dalam laporan pertanggung jawaban tanpa harus berpikir bagaimana mengembalikan jumlah uang yang sudah dikeluarkan.
Seandainya dana ini habis, klub masih bisa mengajukan dana tambahan. Klub masih seperti anak-anak yang masih harus disuapi. Seandainya ingin sepakbola Indonesia bergerak maju, klub harus berani dibiarkan mandiri tanpa harus bergantung dari APBD.
E. Perbaikan Kualitas Pemain
Akibat dari melonjaknya nilai kontrak jelas sangat menguntungkan pemain. Seorang pemain berhak mendapatkan nilai kontrak besar, namun juga semestinya di sesuaikan dengan apa yang dapat diberikan pemain tersebut, bukan hanya memberikan kemenangan untuk klub namun juga kepada kontribusi lain seperti pemasukan keuangan klub misalnya.
Turunan dari nilai kontrak yang tinggi membuat pemain Indonesia cepat puas walau hanya bermain di Liga Indonesia. Dengan kemampuan pas-pasan toh masih ada yang mau mengontrak mereka dengan harga tinggi. Hal inilah yang membuat Indonesia baru bisa mengimpor pemain bola dengan uang rakyat, namun belum bisa mengekspor para pemain menjadi sumber devisa.
Yang lebih ironis, beberapa pemain yang keluar masuk timnas malah menjadi bagian dari “top 5 in trouble” dalam jumlah kartu kuning dan kartu merah yang dirilis oleh ligaindonesia.co.id (19 Desember 2009). Sikap mental inilah yang harus diperbaiki oleh PSSI dengan meningkatkan pula kualitas pengadil di lapangan serta menggandeng klub untuk mengelola kontrak lebih rasional.
F. Perbaikan Kualitas Perangkat Pertandingan
Perangkat pertandingan disini termasuk pengawas pertandingan, wasit, pemain, dan panitia penyelenggara pertandingan. Fungsi pengawas pertandingan bisa lebih dimaksimalkan, bukan hanya sekedar memberi laporan tertulis namun juga dapat berupa gambar visual sehingga mampu menjadi sebuah alat bukti ketika terjadi pelanggaran.
Sedangkan Panpel (Panitia Penyelenggara Pertandingan) harus dikelola dengan baik. Pengelolaan penjualan tiket, strategi dan rencana pengamanan yang baik dan terkoordinasi, serta upaya promosi harus lebih ditingkatkan. Sehingga sebuah pertandingan tidak hanya sekedar terlaksana dan memberikan untung, namun juga mampu menyuguhkan sebuah tontonan yang nyaman dan aman yang muaranya dapat menjadi kampanye kemajuan pertandingan sepakbola Indonesia.
Wasit yang terus menjadi sorotan merupakan pekerjaan rumah terpenting dari peningkatan kualitas perangkat pertandingan. Jumlah wasit di Indonesia telah mencapai ratusan, namun hanya lima orang yang bersertifikat FIFA. Jumlah yang minim untuk ukuran kompetisi sepakbola yang besar seperti Liga Indonesia.
Meski PSSI terus menggelar kursus perwasitan, namun masih sedikit wasit Indonesia yang berkualitas. Disini wasit ditantang untuk lebih memahami aturan yang berlaku, jangan sampai penonton lebih tahu aturan daripada wasit dan bagaimana aplikasi dari aturan itu berwujud sebuah ketegasan ketika wasit memimpin sebuah pertandingan di lapangan.
Mampukah sepakbola Indonesia berkembang dan bergerak maju? Butuh dukungan dari berbagai elemen dan tentunya butuh kemampuan lebih dari PSSI sebagai roda penggerak sepakbola Indonesia sekaligus sebagai fungsi regulator. Juga PT. Liga Indonesia sebagai eksekutor pelaksanaan Liga di Indonesia dan tak lupa peran masyarakat pecinta sepakbola Indonesia untuk terus mengawal rencana dan program pencapaian prestasi sepakbola Indonesia. Maju terus sepakbola Indonesia, salam sepakbola!